Seorang wanita duduk terpekur di antara peti-peti mati di sebuah ruangan bawah tanah. Dengan lirih ia mengatakan pada polisi yang menginvestigasi, "Ini putraku. Ia mengancam akan melaporkanku". Peti-peti mati itu berjumlah 35 buah dan semuanya berisikan mayat pria yang dulu pernah bersamanya...
Ada banyak kasus pembunuhan berantai yang ada di dunia. Pelakunya kebanyakan pria, namun tak sedikit juga dilakoni oleh wanita. Perbedaannya adalah jika wanita maka cenderung akan melakukan pembunuhan pada orang-orang terdekatnya, bisa anggota keluarganya, pasangannya, sampai anak-anaknya sendiri.
Salah satu kasus pembunuh berantai wanita di dunia adalah kasus Vera Renczi. Wanita ini biasa dijuluki Black Widow karena seringkali memakai pakaian serba hitam. Laporan awal kasusnya pernah dipublikasikan di Amerika Serikat pada Mei tahun 1925.
Pada suatu hari Vera menghadiri sebuah pesta. Di sana ia melihat seorang bankir muda dan tampan. Namun sang bankir telah beristri. Vera tak patah arang. Ia mencari segala macam cara agar pria itu jadi miliknya. Berbekal dengan kecantikannya, Vera kemudian berhasil menggaet bankir muda itu dan berhubungan dengannya, secara sembunyi-sembunyi.
Namun kemudian istri bankir itu hamil, karena itulah bankir itu kemudian berniat untuk menyudahi hubungan terlarangnya dengan Vera. Ia kemudian pergi menemuinya. Tetapi rupanya itu adalah petemuan terakhir mereka. Bankir itu mati di tangan Vera yang sekarang telah menjadi pembunuh berantai.
Istri bankir itu kemudian curiga karena sang suami tak pernah kembali ke rumah. Ia telah menaruh curiga pada Vera. Segera saja istri bankir itu menghubungi polisi yang segera melakukan penyelidikan pada Vera. Tetapi pada penyelidikan awal polisi tak mendapatkan apa pun. Jadi kasus itu ditutup.
Namun rupanya istri bankir itu tak menyerah. Ia mencari segala informasi tentang Vera dari para tetangga dan teman-temannya. Ia berkeliling di sekitar kediaman wanita itu. Ia juga berhasil mengumpulkan bukti bahwa Vera terlibat dalam kasus menghilangnya puluhan pria.
Polisi kemudian kembali membuka kasus ini. Mereka memeriksa rumah Vera Renczi. Mereka terkejut mendapati puluhan peti mati di ruangan bawah tanah. Peti itu semuanya berjumlah 35 peti dengan mayat manusia di dalamnya. Salah satu peti mati berisikan anak laki-laki.
Pada saat penggerebekan, polisi menemukan Vera duduk terpekur di antara peti-peti tersebut. Saat polisi menanyainya, Vera berkata dengan lirih sambil menunjuk sebuah peti berisikan mayat anak laki-laki, "Ini anakku. Ia mengancam akan melaporkanku". Setelah diselidiki mayat anak laki-laki itu tak lain adalah Lorenzo, putra Vera Renczi dari pernikahan pertamanya. Lorenzo adalah korban Vera yang ke 12.
Ketika ditanyai apa yang membuatnya begitu tega menghabisi pria-pria yang dulu dicintainya, Vera menjawab bahwa ia tak ingin pria yang dicintainya itu pergi meninggalkannya demi wanita lain. Ia juga mengatakan ingin tetap "menjaga" pria-pria itu bersama dengannya selamanya.
Vera Renczi dijatuhi hukuman penjara. Beberapa tahun kemudian ia menjadi gila. Ia seringkali terlihat menghabiskan waktu dengan tertawa dan berbicara dengan para kekasihnya yang sudah tiada. Beberapa tahun kemudian sang pembunuh berantai itu meninggal dunia di dalam penjara.
http://www.unmyst3.com/2013/03/vera-renczi.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Vera_Renczi