Wednesday, November 24, 2021

Dari Mana Air di Bumi Berasal?

 Air sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, tapi tahukah kita, darimana awalnya air itu berasal? Atau darimana air yang melimpah di planet bumi yang menutupi sekitar 70 -75 persen permukaan bumi berasal?

Ketika kita masih SD atau SMP, tentu kita mempelajari tentang siklus air - penguapan dari lautan dan danau, kondensasi membentuk awan, lalu menjadi hujan yang kembali mengisi lautan dan danau - dan itu semua masuk akal. Kecuali satu hal: Tidak ada rincian menjelaskan dari mana air berasal sebelum siklus air itu terjadi.



Asal air planet kita adalah cerita yang cukup panjang dan kompleks yang meregang kembali ke sekitar 13,8 miliar tahun lalu, yaitu beberapa saat setelah terjadinya Big Bang. Dan bagian penting dari cerita, berpusat pada dua penghuni tata surya, telah hangat diperdebatkan selama beberapa dekade.

Oke, kita mulai dari bagian awal cerita, yang kita pikir kita telah memahaminya dengan baik:

Sekitar tiga menit setelah Big Bang, temperatur alam semesta terus menurun menjadi satu milyar Kelvin. Energi kinetik yang dihasilkan temperatur sebesar ini sudah tidak mampu lagi menahan gaya nuklir kuat antara proton dan netron yang selanjutnya bergabung menjadiinti-inti atom ringan. Proses ini dinamakan sebagai proses nukleosintesis. Salah satu prestasi besar kosmologi modern adalah deskripsi matematis dari proses ini, yang memberikan prediksi akurat untuk kelimpahan kosmik dari inti-inti atom yang paling sederhana yaitu hidrogen, lebih sedikit helium dan hanya beberapa lithium. Terciptanya hidrogen dengan berlimpah ini adalah awal yang tepat dalam perjalanan menuju terciptanya molekul air, tapi bagaimana dengan atom penting lain dari air, yaitu oksigen?

Di situlah peran bintang, yaitu sekitar satu miliar tahun setelah Big Bang, bintang-bintang generasi pertama masuk dalam cerita ini. Jauh di dalam interior panas mereka, tungku nuklir bintang-bintang memadukan inti-inti sederhana yang tercipta setelah Big Bang menjadi elemen-elemen yang lebih kompleks, termasuk karbon, nitrogen dan, ya, oksigen. Kemudian dalam bagian akhir kehidupan bintang, ketika bintang bersupernova, ledakannya memuntahkan elemen-elemen ini ke ruang angkasa. Oksigen dan hidrogen bergabung menciptakan H2O.