Saturday, March 5, 2022

Pekuburan Kuno pada Tebing Batu di Myra

Kota kuno Myra di Lycia, wilayah Anatolia, Turki modern, menawarkan sejumlah reruntuhan yang sangat indah termasuk Acropolis di dataran tinggi Demre, teater Romawi dan Tempat mandi massal Romawi.


Sepanjang sejarahnya, pemukiman ini telah berganti-ganti penguasa dan di bawah kontrol berbagai kerajaan sepanjang zaman, dari Persia, Yunani lalu Romawi, Bizantium dan Turki, sementara wilayah geopolitik yang lebih luas tercatat dalam tulisan-tulisan Mesir kuno dan Kekaisaran Het dari zaman Perunggu Akhir.


Mungkin yang paling mencolok dari semua reruntuhan di Myra adalah makam batu di Necropolis (pekuburan) kuno Lycian. Dua situs pekuburan, yaitu necropolis sungai dan necropolis laut, dengan bentuk menyerupai candi klasik, telah digali dan dipahatkan pada tebing yang menjulang di atas kota.


Necropolis laut terletak di barat laut dari teater. Sementara itu, necropolis sungai menampilkan "Lion's Tomb ", juga dikenal sebagai "Painted Tomb" karena laporan Charles Fellow yang melaporkan bahwa pemakaman ini dicat merah, kuning dan biru selama kunjungannya tahun 1840.

Warga Yunani awal menyembah Artemis, tetapi pada abad ke-4 Masehi Nicholas dari Myra menjabat sebagai uskup kota. Dihormati sebagai Saint Nicholas, yang terkenal suka memberi hadiah pada anak-anak dan reputasinya ini menginspirasi kisah Santa Claus yang selalu memberi hadiah pada anak-anak pada hari Natal. Gereja St Nicholas dari abad ke-8 saat ini sedang menjalani pemugaran, sedangkan makam batu makam dan reruntuhan lain menjadi atraksi wisata populer.


Pada tahun 809, Myra jatuh ke pasukan Abbasiyah di bawah Khalifah Harun Al -Rasyid. Kemudian pada awal masa pemerintahan Alexius I Comnenus (memerintah antara 1081 dan 1118), Myra lagi-lagi dikalahkan oleh pasukan muslim, kali ini Turki Seljuk. Dalam kebingungan, seorang pelaut dari Bari, Italia merebut dan membawa mayat Saint Nicholas ke Bari, meskipun para biarawan yang merawat makamnya keberatan. Mereka tiba di Bari pada tanggal 9 Mei 1087, dan segera setelah itu Bari menjadi ramai pengunjung yang menziarahi Saint Nicholas.