Sunday, January 16, 2022

Penelitian genetik tentang harimau menyatakan bahwa pada saat ini, hanya tersisa enam subspesies jenis kucing besar tersebut di seluruh dunia. Di antaranya, harimau Bengal, Amur, Cina Selatan, Sumatra, Indocina dan Malaya. Dengan enam subspesies tersebut, kurang lebih ada 4.000 harimau yang tersisa di alam liar. Shu-Jin Luo, pemimpin penelitian, melacak evolusi spesies harimau dengan menggunakan data genetika dari seluruh habitat mereka. Selanjutnya, bersama tim, ia menganalisis seluruh genom dari 32 spesimen. Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Current Biology itu kemudian mengungkapkan hanya terdapat enam subspesies harimau yang ada saat ini. Selain itu, Luo juga menemukan bahwa pola genetik subspesies sangat terstruktur. Ini menunjukkan bahwa mereka semua memiliki sejarah evolusi yang berbeda-beda. Contohnya adalah harimau Sumatera yang bertubuh kecil karena memiliki gen ADH7. Gen tersebut muncul dikarenakan mereka akan hidup di pulau dengan mangsa yang berukuran lebih kecil. "Harimau tidak semuanya sama. Harimau dari Rusia secara evolusi berbeda dengan yang berasal dari India. Bahkan, harimau dari Malaysia dan Indonesia berbeda. Mereka mewakili keajaiban alam yang berasal dari evolusi, divergensi dan adaptasi jangka panjang," ucap Luo, dilansir dari Kompas.com. Pemahaman mengenai berbagai supspesies dan merencanakan strategi konservasi yang sesuai adalah hal yang sangat penting. Luo dan tim kemudian merekomendasikan agar keenam subspesies tersebut sebaiknya segera diklasifikasikan dan dilindungi sebagai entitas yang terpisah.


Selama musim dingin, ketika di luar dingin dan membeku, yang ingin manusia lakukan hanyalah tetap terbungkus selimut dan tetap di tempat tidur. Secangkir mie atau cokelat panas yang mengepul juga membantu. Pada saat-saat seperti ini, orang mungkin iri pada hewan seperti beruang, yang tertidur selama musim terdingin dan bangun segar di musim semi. Mereka tetap nyaman di sarang mereka yang hangat sepanjang musim dingin, tetapi ini membuat orang bertanya-tanya, bagaimana mereka bisa hidup tanpa makanan untuk waktu yang lama?

Kebutuhan akan hibernasi

Hibernasi adalah adaptasi hemat energi untuk melindungi diri dari kondisi buruk. Selama periode cuaca buruk dan kekurangan makanan, hewan tertentu berhibernasi untuk menghemat energi dan bertahan hidup. Hibernasi melibatkan perlambatan metabolisme yang signifikan, termasuk penurunan detak jantung dan laju pernapasan, bersama dengan penurunan suhu tubuh. Mengurangi metabolisme mereka memungkinkan hewan-hewan ini menghemat energi selama bulan-bulan dingin yang panjang itu.

Untuk memahami perlunya hibernasi, pertama-tama kita harus memahami perbedaan antara organisme endotermik dan ektotermik.

Ektotermik adalah hewan yang suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan. Ini berarti bahwa mereka bergantung pada lingkungan eksternal mereka untuk mengatur suhu tubuh mereka. Biasanya, mereka memiliki suhu tubuh yang berubah dengan suhu lingkungan mereka.

Eltotermik mengatur suhu tubuh mereka sampai batas tertentu, tetapi tidak dengan menghasilkan panas. Mereka bergantung pada hal-hal seperti sinar matahari atau permukaan batu yang dipanaskan untuk pemanasan. Sebaliknya, mereka mencari keteduhan untuk menenangkan diri. Sumber panas fisiologis internal mereka terbatas, sehingga mereka bergantung pada lingkungan mereka untuk pengaturan. Mereka juga dikenal sebagai hewan 'berdarah dingin', dan termasuk ikan, amfibi, dan reptil.

Sebaliknya, endotermik dapat mengatur suhu tubuh mereka sendiri dengan menghasilkan panas internal. Mereka mampu mempertahankan suhu tubuh fisiologis mereka dalam kisaran yang stabil, terlepas dari perubahan lingkungan. Endotermik menyesuaikan produksi dan isolasi panas metabolik mereka agar tetap hangat, sedangkan selama cuaca panas, mereka berkeringat untuk mendinginkan tubuh.

Dengan demikian, endotermik mampu mempertahankan suhu yang stabil dibandingkan dengan lingkungannya yang berubah. Mereka disebut hewan 'berdarah panas', termasuk mamalia dan burung. Endotermik membutuhkan 'bahan bakar' yang cukup dalam bentuk makanan untuk melawan efek dingin. Ini bisa menjadi tantangan selama musim dingin, ketika cuaca sangat dingin dan makanan langka.

Jadi, banyak hewan berhibernasi untuk menghemat energi dan bertahan dalam kondisi musim dingin yang keras ini.