Friday, September 23, 2022

Perhatian: Salah Satu Komet Terbesar Sedang Menuju ke Arah Kita!



Komet ini disebut Bernardinelli-Bernstein, yang diumumkan pada Juni 2021. Para peneliti kini telah mengumpulkan semua yang mereka ketahui tentangnya dalam sebuah makalah penemuan yang diserahkan ke The Astrophysical Journal Letters. 

Pedro Bernadinelli, peneliti pascadoktoral di University of Washington menemukan komet itu bersama dengan penasihatnya, Gary Bernstein dari University of Pennsylvania. 

Perkiraan terbaru menempatkan inti komet di lebar sekitar 93 mil (150 kilometer). Itu adalah perkiraan ukuran terbesar untuk sebuah komet dalam beberapa dekade. Sebaliknya, komet 67P/Churyumov–Gerasimenko, yang diorbit oleh pesawat ruang angkasa Rosetta Badan Antariksa Eropa dari 2014 hingga 2016, hanya memiliki lebar sekitar 2,5 mil.


"Kami beralih dari komet seukuran kota ke komet sekuran pulau," tutur Michele Bannister, astronom di Universitas Canterbury di laman National Geographic.

Selama dekade berikutnya, Bernardinelli-Bernstein menjadi lebih terang saat mendekati tata surya bagian dalam. Ini akan membuat pendekatan terdekatnya pada 21 Januari 2031, ketika komet itu diperkirakan berada dalam jarak sekitar satu miliar mil dari matahari, sedikit lebih jauh dari jarak rata-rata Saturnus. Kemudian akan mundur panjang kembali ke alam luar tata surya, tetap terlihat setidaknya sampai tahun 2040-an.

Hal ini bergantung pada seberapa banyak gas yang dilepaskan komet saat esnya menguap di bawah sinar matahari. Bernardinelli-Bernstein bisa menjadi seterang bulan terbesar Saturnus di langit malam, Titan.


Tapi Bernardinelli-Bernstein juga terkenal karena jaraknya dari matahari saat pertama kali terlihat. Objek es itu berasal dari awan Oort, kabut bulat besar dari objek yang mengelilingi matahari ribuan kali lebih jauh dari Bumi.

Para astronom menghitung bahwa komet ini membutuhkan waktu jutaan tahun untuk mengelilingi matahari. Hanya tiga komet "periode panjang" yang pernah ditemukan dalam perjalanan mereka dari awan Oort dan Bernardinelli-Bernstein ditemukan ketika masih lebih dari 2,7 miliar mil jauhnya, sebuah rekor untuk sebuah komet. Karena ditemukan begitu awal, generasi astronom akan memiliki kesempatan untuk mengungkap misterinya. 

Para peneliti juga bekerja keras menguraikan perjalanan komet di masa lalu melalui tata surya untuk menentukan seberapa banyak ia telah diubah oleh matahari.

Tim Bernardinelli dan Bernstein menghitung bahwa pada tahun 2031, komet ini akan menjadi yang paling dekat dengan matahari setidaknya dalam tiga juta tahun.