Wednesday, October 26, 2022

Ilmuwan Temukan Planet dan Bintang yang Sangat Mirip Bumi dan Matahari

Para ilmuwan telah menemukan eksoplanet mirip Bumi yang berpotensi untuk dihuni. Bintangnya pun mirip dengan Matahari.

Eksoplanet ini—yang masih ditetapkan sebagai kandidat planet hingga konfirmasi lebih lanjut—memiliki jarak yang tepat dengan bintangnya sehingga memungkinkan adanya permukaan penuh dengan cairan. Dengan kata lain, ia berpotensi menampung kehidupan.

“Ukurannya kurang dua kali lipat dari Bumi dan memiliki bintang seperti Matahari yang membuatnya begitu istimewa dan akrab,” kata Rene Heller, pemimpin penelitian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Rene dan timnya dari Max Planck Institute for Solar System Research mendeskripsikan planet dan bintang ini dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Astronomy & Astrophysics.

Untuk sekarang, kandidat planet tersebut diberi nama KOI-456.04. Jika keberadaannya dikonfirmasi oleh teleskop lain, ia akan bergabung dengan grup berisi 4.000 planet yang diketahui berada di luar Tata Surya.

Apa yang membuatnya layak huni?

Untuk diangggap layak huni, planet harus mengorbit bintang pada jarak stabil yang memungkinkannya mempertahankan suhu yang sesuai dengan cairan.

Galaksi Bima Sakti dapat menampung hingga 10 miliar planet yang memiliki ciri seperti Bumi. Sekitar 4.000 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi.


Sebagian besar eksoplanet tidak memiliki syarat yang dibutuhkan untuk kehidupan. Namun, dari planet yang berpotensi untuk ditinggali, para peneliti telah menemukan orbit bintang katai merah, tapi itu tidak cukup stabil. Bintang katai merah lebih kecil dan lebih redup dari Matahari serta memancarkan radiasi inframerah. Mereka juga terkadang melepaskan suar berenergi tinggi yang dapat ‘menggoreng’ planet-planet di sekitarnya.

Selain itu, di antara eksoplanet yang mengorbit bintang seperti Matahari, kebanyakan jauh lebih besar dari Bumi—biasanya seukuran Neptunus (empat kali ukuran Bumi). Planet-planet yang lebih besar ini cenderung menjebak terlalu banyak hidrogen di atmosfernya dan raksasa gas semacam itu tidak mampu menahan cairan.

Kandidat planet ini sangat menjanjikan

Penemuan terbaru ini muncul setelah para astronom menguji kembali data dari teleskop luar angkasa Kepler yang dipensiunkan NASA pada Oktober 2018. Teleskop melewati ‘obor’ pemburu eksoplanet menuju satelit TESS yang memulai observasinya pada Agustus 2018.

Karena KOI-456.04 kurang dari dua kali lipat ukuran Bumi, bisa jadi atmosfernya memiliki kondisi yang sama dengan planet kita. Lebih lanjut, bintang yang berada di orbit kandidat planet ini, 1,1 kali lipat dari ukuran Matahari dengan suhu permukaan 5.200 derajat celsius (hanya 300 derajat celsius lebih rendah dari Matahari).

Bintang tersebut juga memancarkan cahaya yang jelas, seperti Matahari.

Jika atmosfer KOI-456.04 seperti Bumi, maka suhu permukaan rata-rata sekitar 5 derajar celsius, dibanding rata-rata Bumi yang sekitar 15 derajat celsius.

Sistem planet tersebut berjarak 3.000 tahun cahaya dari Tata Surya kita.

Teleskop luar angkasa di masa mendatang mungkin dapat mempelajari kandidat planet lebih lanjut. NASA, European Space Agency dan Canadian Space Agency berencana meluncurkan teleskop luar angkasa James Webb pada 2021. Teleskop PLATO milik European Space Agency juga berencana diluncrukan pada 2026 dan akan berfokus pada pencarian planet seperti Bumi yang mengorbit Bintang seperti Matahari.