Terdapat beberapa budaya maju di wilayah Mesoamerika, salah satunya yang populer adalah Aztek. Orang-orang Aztek yang mendiami wilayah Meksiko bagian tengah dikenal akan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang teknik, sistem angka, kalender, medis dan lain-lain. Bahkan, para ilmuan telah menemukan kodeks Aztek berusia 500 tahun yang menggambarkan bukti ‘tertulis’ pertama terjadinya gempa bumi di Amerika.
Kodeks merupakan naskah kuno berupa tulisan tangan. Dilansir dari Ancient Origins, menurut jurnal yang dipublikasikan di Seismological Research Letter, manuskrip dari abad ke-16 itu berjudul Kodeks Telleriano Remensis, menggambarkan terjadinya gempa bumi dalam piktogram.
Gerardo Suárez dari Universidad Nacional Autónoma de México bersama Virginia García-Acosta dari Centro de Investigaciones y Estudios Superiores en Antropología Social, mempelajari piktogram dan melaporkan terjadinya 12 kali gempa bumi antara tahun 1460 dan 1542 di Telleriano-Remensis.
“Kami baru-baru ini memulai studi lebih rinci tentang representasi piktografik dan teks-teks lain yang ditulis setelah penaklukkan Spanyol,” kata mereka seperti yang dilaporkan Seismological Society of America.
Simbol pada piktogram ini membantu memahami referensi khusus misalnya tentang gerhana matahari. Terjemahan literal kodeks Telleriano Remensis adalah ‘mereka yang menulis lukisan’ dan dibuat oleh spesialis terlatih yang disebut tlacuilos. Sayangnya,banyak kodeks hilang saat masa imperialism Spanyol. Kodeks diduga berasal dari pagan, kemudian dibakar dan hilang, tanpa dapat diperbaiki lagi.
“Konsesusnya bahwa beragam representasi mungkin memiliki arti. Menggambar kodeks itu ketat dan tidak terbuka untuk keinginan artistik dari orang-orang yang terlatih untuk melakukannya (tlacuilos). Kami berharap di masa depan, kodeks atau dokumen yang tidak diketahui muungkin muncul dan dapat memberi wawasan pada kami dalam hal ini,” tutur Gerardo Suárez.
Meski begitu, piktogram ini memiliki keterbatasan. Hanya sedikit informasi yang dicantumkan dalam hal ukuran, lokasi dan kerusakan yang disebabkan oleh setiap gempa. Meski begitu, masih ada kemungkinan untuk menentukan tanggal setiap gempa, melalui cara menyandingannya dengan peristiwa lain, misalnya ada gerhana matahari pada tahun 1507 dan terjadi gempa dashyat di tahun yang sama.
Penelitian ini telah dipublikasikan di Seismological Research Letters dengan judul The First Written Accounts of Pre-Hispanic Earthquakes in The Americas pada 25 Agustus 2021. Menariknya, kodeks ini tidak hanya mencatat tentang peristiwa gempa bumi saja, ada catatan lain yang ditulis setelah penaklukan oleh Spanyol di tahun 1521. Melaporkan peristiwa sosial dan politik yang terjadi sebelum kejatuhan kekaisaran Aztek.
Nah, dalam beberapa catatan sejarah tersebut tercantum informasi mengenai lokasi mana saja yang terkena dampak dari gempa bumi dan kerusakan yang ditimbulkan. Salah satunya mengungkapkan kerusakan dan efeknya pada tanah akibat gempa bumi di dekat Mexico City.
Gempa bumi kedua terjadi di tahun 1507, catatan menunjukkan kerusakan dan tanah longsor di dekat seismic gap Guerrero, wilayah yang ditempati oleh orang-orang Yope. Gempa di daerah itu tampaknya gempa besar di bagian zona subduksi, di mana tidak ada bencana serupa yang terjadi setidaknya dalam kurun waktu 120 tahun terakhir.
Sementara itu, dikutip dari Seismological Society of America, kodeks Telleriano Remensis ditulis di atas kertas Eropa dengan penjelasan dalam bahasa Latin, Spanyol dan terkadang Italia beserta simbol-simbolnya. Gerardo Suárez menungkapkan kalau bukti sejarah ini tidak mengubah pandangannya tentang potensi seismik di wilayah selatan Meksiko.
“Ini hanya menambah bukti bahwa gempa bumi besar telah terjadi di segmen zona subduksi ini sebelumnya. Tidak adanya gempa bumi besar selama beberapa tahun di wilayah ini tidak serta merta membuatnya aseismik,” pungkas Gerardo Suárez.