Friday, August 5, 2022

Histori Peter Stummp, Sosok Nyata Werewolf di Zaman Renaisans

Seorang sadis dan kanibalis adalah tuduhan yang ditujukan kepada seorang petani sukses yang hidup di Bedburg, Jerman, bernama Peter Stummp.

Ben Kageyama menulis tentang kisahnya kepada History of Yesterday dalam artikel berjudul "The Werewolf of Bedburg" yang diterbitkan pada tanggal 1 November 2020. 

"Sementara tanggal pasti kelahiran Peter Stumpp tidak diketahui, para sejarawan telah sepakat bahwa ia hidup di Bedburg sekitar tahun 1545-1550," tambahnya. Peter adalah seorang petani sukses yang memiliki kekayaan di atas rata-rata. Dia menikah dan memiliki dua anak tetapi kehilangan istrinya sekitar tahun 1580-an.

Ada serangkaian pembunuhan mengerikan yang terjadi di Bedburg dari tahun 1564 hingga 1589. Tidak ada yang mencurigai Peter, meskipun, pada akhir tahun 1580-an, desas-desus tentang werewolf atau manusia serigala pembunuh mulai beredar.

Pada suatu malam, dalam sumber sejarah lisan, seorang gadis diserang oleh makhluk mirip serigala. Begitu juga dengan kawanan ternak yang terinjak-injak oleh makhluk itu. "Ketika hal ini dilaporkan, orang-orang dari desa mencari makhluk itu," imbuhnya.

Semua menuduh sosok Peter yang memiliki perawakan besar dan mulai dicurigai gerak-geriknya. "Dalam pencarian selanjutnya, para pemburu diduga memojokkan manusia serigala ketika tiba-tiba berubah kembali menjadi Peter," terus Kageyama.

Ketika penduduk desa berhasil menangkap Peter, mereka terus menyudutkannya. Mereka mengikatnya ke rak yang dimaksudkan untuk meregangkannya sampai dia mengakui kejahatannya, tetapi, bahkan sebelum penyiksaan dimulai, Peter sudah mengakui semuanya.

Menurut catatan, Peter konon mengatakan bahwa dia telah berlatih ilmu hitam sejak dia berusia dua belas tahun. Dia menyatakan bahwa, di kemudian hari, dia telah bertemu iblis yang memberinya sabuk ajaib, yang memungkinkan transformasinya menjadi serigala.

Ia mengakui bahwa: "aku menjadi serupa serigala yang rakus, melahap, kuat dan perkasa, dengan mata besar, yang di malam hari berkilau seperti api, mulut besar dan lebar, dengan gigi paling tajam dan kejam, tubuh besar, dan cakar perkasa."

Jika Peter melepas sabuknya, dia akan berubah kembali menjadi manusia. Sabuk itu tidak pernah ditemukan setelah penangkapannya. Peter lebih lanjut mengatakan bahwa dia memakan ternak, wanita, dan anak-anak selama dua puluh lima tahun sebagai manusia serigala.

Akibat pengakuannya, Peter yang meresahkan pun akhirnya dieksekusi oleh penduduk desa. Eksekusinya terjadi pada 31 Oktober 1589, adalah salah satu yang paling mengerikan yang tercatat dalam Sejarah

Dalam prosesnya, sang algojo mengikatnya ke sebuah roda besar, dan dengan cakar besi yang terjepit, perlahan-lahan merobek potongan daging dari tubuhnya. Setelah penyiksaan, sebilah kapak menghujami anggota tubuhnya yang tercabik dengan sisi tumpulnya.

Sementara eksekusi Peter sedang dilakukan, istri dan putrinya sudah dibakar dalam tumpukan kayu. Ketika algojo memenggal kepala Peter, ia langsung dilempar bersama abu istri dan putrinya yang telah dulu wafat.


Roda penyiksaan dan kepalanya dipajang, bersama dengan sosok serigala di sebelahnya. Hal itu dilakukan untuk memperingatkan suatu kisah kejam yang pernah dilakukan werewolf di Bedburg.