Wednesday, August 31, 2022

Medusa Mati Dipenggal Perseus, Lahirlah Pegasus si Kuda Putih Bersayap


Pegasus adalah seekor kuda putih bersayap yang lahir dari tubuh Medusa ketika dia mati. Medusa mati karena dibunuh oleh pahlawan Perseus, putra dari Zeus dan Danae.

Dalam Theogony Hesiod, sebagaimana dikutip Ancient Origins, tertulis bahwa "bersamanya [Medusa] dewa Sable Locks [Poseidon] berbaring di padang rumput yang lembut di antara bunga-bunga musim semi." Penyatuan antara Medusa dan Poseidon menghasilkan Pegasus dan Chrysaor, yang lahir ketika Medusa dipenggal oleh pahlawan Perseus.

"Dan ketika Perseus memenggal kepalanya dari lehernya, keluarlah Chrysaor yang agung dan kuda Pegasus. Dia dinamai demikian karena dia lahir di tepi perairan Oceanus, sementara yang lain lahir dengan pedang emas di tangannya."

Melebarkan sayap-sayapnya, Pegasus segera terbang ke puncak Gunung Olympus. Di sana ia diterima dengan senang dan kagum oleh semua makhluk abadi.

Sebuah tempat di istana diberikan kepada Pegasus oleh Zeus yang mempekerjakannya untuk membawa guntur dan kilat. "Pegasus tidak mengizinkan siapa pun untuk mengunjunginya kecuali para dewa," tulis E.M. Berens dalam buku berjudul Kumpulan Mitologi dan Legenda Yunani & Romawi.

Hesiod juga menyebutkan bahwa setelah Pegasus lahir, kuda itu terbang ke Gunung Olympus, di mana ia tinggal di istana Zeus. Di sana, Pegasus diberi tugas membawa guntur dan kilat dewa.

Versi lain dalam mitologi Yunani menyebutkan bahwa Pegasus menghabiskan beberapa waktu di bumi sebelum terbang ke Gunung Olympus. Selama waktu ini, Pegasus melayani dua pahlawan, yakni Perseus dan Bellerofon.

Ada kejadian pengecualian saat Pegasus mau bertemu Bellerofon yang bukan dewa. Atas perintah Athena, Bellerofon dibawa naik ke atas oleh Pegasus agar dia bisa membunuh Chimæra dengan anak panahnya.

Para penyair masa selanjutnya menggambarkan Pegasus sebagai pelayan para Muse, kumpulan dewi yang melambangkan seni. Dan untuk alasan ini Pegasus lebih terkenal di zaman moderm daripada di zaman dahulu.


Pegasus muncul untuk menggambarkan sifat manusia yang lebih tinggi dan menyebabkan pikiran melambung menuju langit. Para leluhur menceritakan kisah Pegasus dengan para Muse berkaitan dengan sebuah air mancur terkenal Hippocrene yang dihasilkan dengan menggunakan kuku-kuku Pegasus.

Konon, selama kontes dengan para Pierides, para Muse bermain dan bernyanyi di puncak Gunung Helicon dengan kekuatan yang begitu luar biasa dan manis. Hal ini menyebabkan langit dan bumi diam untuk mendengarkannya. Sementara itu gunung mengangkat dirinya dalam kegembiraaan luar biasa menuju tempat tinggal dewa di langit

Merasa areanya terganggu, Poseidon mengirim Pegasus untuk memeriksa keberanian gunung tersebut untuk bergerak tanpa izin darinya. Ketika Pegasus mencapai puncak, ia menggertakan tanah dengan kuku-kukunya dan air Hippocrene menyembur keluar, kemudian jadi terkenal sebagai sumber suci.